Profil Desa Dukuhrejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Dukuhrejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, Purworejo. Sebuah potret desa agraris yang maju dan berdaya, didukung oleh fondasi pertanian yang kuat, pembangunan infrastruktur merata, serta semangat gotong royong masyarakat yang dinamis.
-
Fondasi Agraris yang Kokoh
Perekonomian Desa Dukuhrejo bertumpu pada sektor pertanian, khususnya budidaya padi sawah yang didukung oleh sistem irigasi teknis, serta diversifikasi tanaman palawija dan peternakan.
-
Pembangunan Infrastruktur Merata
Desa ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur dasar melalui pemanfaatan program pemerintah seperti Dana Desa, yang difokuskan pada peningkatan konektivitas jalan dan fasilitas publik.
-
Komunitas Guyub dan Dinamis
Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat, di mana tradisi gotong royong (guyub) menjadi modal sosial utama dalam mendorong partisipasi warga pada setiap tahap pembangunan desa.
PURWOREJO – Di tengah konstelasi desa-desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Desa Dukuhrejo hadir sebagai representasi ideal dari sebuah komunitas agraris yang tangguh, stabil dan terus bergerak maju. Desa ini tidak menonjolkan satu ikon wisata atau industri kerajinan yang spesifik, melainkan membangun kekuatannya dari fondasi pertanian yang kokoh, pembangunan infrastruktur yang terencana, dan yang terpenting, modal sosial masyarakatnya yang sangat kuat. Profil ini mengulas secara mendalam dinamika Desa Dukuhrejo sebagai cerminan desa berdaya di era modern.
Tinjauan Geografis dan Administratif
Desa Dukuhrejo merupakan salah satu dari 26 desa/kelurahan yang berada di bawah naungan wilayah administratif Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, desa ini menempati kawasan dataran rendah yang subur, sebuah karakteristik yang menjadikannya sangat cocok untuk pengembangan sektor pertanian tanaman pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, luas wilayah Desa Dukuhrejo tercatat sekitar 112 hektare (1,12 km²), di mana sebagian besar merupakan lahan sawah produktif.Secara kewilayahan, Desa Dukuhrejo berbatasan dengan beberapa desa tetangga yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di sekitarnya. Batas-batas wilayah desa ini ialah:
Berbatasan dengan Desa Bandungrejo
Berbatasan dengan Desa Krandegan
Berbatasan dengan Kelurahan Sucenjurutengah
Berbatasan dengan Desa Bringin
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat keramaian dan jalan utama kabupaten memberikan kemudahan akses bagi warga dalam hal mobilitas dan pemasaran hasil bumi.
Demografi dan Komposisi Penduduk
Merujuk pada data kependudukan terbaru per tahun 2025, Desa Dukuhrejo memiliki jumlah penduduk sekitar 2.150 jiwa. Dengan luas wilayah 1,12 km², maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai angka 1.920 jiwa per km². Angka tersebut menunjukkan wilayah permukiman yang relatif padat dan terpusat, yang mendukung interaksi sosial yang intensif antarwarga.Komposisi penduduk Desa Dukuhrejo didominasi oleh mereka yang bekerja di sektor pertanian. Mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Meskipun demikian, struktur profesi masyarakatnya cukup beragam. Terdapat pula warga yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru, pedagang, karyawan swasta, serta pengusaha kecil. Keragaman ini menciptakan sebuah tatanan sosial yang dinamis, di mana wawasan dan pengalaman dari berbagai bidang berakulturasi dan memperkaya kehidupan desa.
Perekonomian Desa: Bertumpu pada Sektor Pertanian
Denyut nadi perekonomian Desa Dukuhrejo sangat bergantung pada sektor pertanian. Hamparan sawah yang hijau menjadi pemandangan utama sekaligus menjadi sumber kehidupan bagi mayoritas warganya. Komoditas utama yang dibudidayakan yakni padi. Didukung oleh ketersediaan air dari jaringan irigasi teknis, para petani mampu melakukan panen padi sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun dengan produktivitas yang cukup tinggi.Sebagai strategi diversifikasi dan untuk memaksimalkan potensi lahan, para petani juga menanam palawija di sela-sela musim tanam padi. Tanaman seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan menjadi pilihan utama. Praktik ini tidak hanya memberikan pendapatan tambahan, tetapi juga membantu menjaga siklus hara dan kesuburan tanah.Selain pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga menjadi bagian integral dari sistem ekonomi warga. Hampir setiap keluarga petani memelihara ternak seperti sapi, kambing, dan ayam dalam skala rumah tangga. Selain sebagai tabungan hidup yang dapat dijual sewaktu-waktu, ternak juga berfungsi sebagai penghasil pupuk kandang untuk mengurangi biaya pembelian pupuk kimia dan mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Meskipun belum ada UMKM menonjol yang menjadi ikon desa, beberapa usaha rumahan di bidang pengolahan makanan ringan dan jasa perdagangan turut menyumbang pada perputaran roda ekonomi lokal.
Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Salah satu indikator kemajuan Desa Dukuhrejo dapat dilihat dari pembangunan infrastrukturnya yang terus ditingkatkan secara bertahap. Pemerintah desa, dengan dukungan dari alokasi Dana Desa (DD) dan sumber pendapatan lainnya, secara konsisten memprioritaskan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.Peningkatan kualitas jalan desa menjadi fokus utama. Sebagian besar jalan lingkungan dan jalan usaha tani (JUT) telah diperkeras dengan rabat beton, memastikan kelancaran transportasi orang dan barang, terutama saat musim panen. Balai Desa berdiri sebagai pusat pelayanan administrasi yang representatif dan fungsional.Di sektor pendidikan, terdapat fasilitas Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi fondasi pendidikan formal bagi generasi muda. Untuk fasilitas keagamaan, masjid dan mushola terawat dengan baik dan aktif menjadi pusat kegiatan ibadah serta sosial. Layanan kesehatan dasar juga tersedia melalui Posyandu yang rutin dilaksanakan setiap bulan untuk memantau kesehatan ibu dan balita, serta keberadaan bidan desa. Ketersediaan listrik dari PLN dan jangkauan sinyal telekomunikasi yang stabil turut mendukung aktivitas warga sehari-hari.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Kekuatan utama Desa Dukuhrejo terletak pada modal sosialnya. Istilah guyub (rukun dan bersatu) bukan sekadar slogan, melainkan cerminan nyata dari kehidupan sehari-hari warganya. Semangat gotong royong masih mendarah daging dan menjadi pilar dalam berbagai aktivitas komunal. Mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu tetangga yang sedang memiliki hajatan, hingga berpartisipasi dalam proyek pembangunan desa, semua dilakukan dengan semangat kebersamaan.Kegiatan keagamaan dan budaya juga menjadi perekat sosial yang ampuh. Pengajian rutin, perayaan hari besar keagamaan, serta tradisi lokal seperti sedekah bumi atau syukuran panen menjadi momen penting bagi warga untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan memperkuat ikatan persaudaraan.
Tantangan dan Arah Pembangunan ke Depan
Sebagai desa agraris, Desa Dukuhrejo menghadapi tantangan yang lazim terjadi di wilayah perdesaan. Regenerasi petani menjadi salah satu isu utama, di mana generasi muda cenderung lebih tertarik untuk bekerja di sektor non-pertanian. Selain itu, peningkatan nilai tambah hasil pertanian masih menjadi pekerjaan rumah. Sebagian besar hasil panen masih dijual dalam bentuk mentah (gabah), sehingga harga jualnya sangat rentan terhadap fluktuasi pasar.Ke depan, arah pembangunan Desa Dukuhrejo perlu difokuskan pada beberapa sektor strategis. Pertama, modernisasi pertanian melalui pengenalan teknologi tepat guna dan praktik pertanian cerdas (smart farming) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Kedua, pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan UMKM berbasis hasil pertanian. Pelatihan pengolahan pascapanen untuk menciptakan produk seperti beras kemasan premium, tepung beras, atau aneka makanan ringan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan warga.Ketiga, penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi desa. BUMDes dapat mengelola berbagai unit usaha, mulai dari penyediaan sarana produksi pertanian, pengelolaan pasar desa, hingga pengembangan unit usaha kreatif lainnya.
Penutup
Desa Dukuhrejo, Kecamatan Bayan, adalah sebuah bukti bahwa kemajuan sebuah desa tidak selalu harus diukur dari keberadaan objek wisata ikonik atau industri besar. Dengan fondasi pertanian yang kuat, infrastruktur yang terus dibenahi, dan yang terpenting, komunitas yang solid dan partisipatif, Desa Dukuhrejo menunjukkan esensi dari pembangunan berkelanjutan yang dimulai dari akar rumput. Desa ini merupakan potret desa yang hidup, bertumbuh, dan berdaya saing dengan caranya sendiri, siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat kebersamaan.
